al mahabah merupan salah satu dari istilah istilah cinta dari 50 kategori yang tersebut dalam buku “taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindu” karya Ibnu qayyim al jauziyah.
al mahabbah (kasih
sayang) makna asalnya adalah bening dan bersih .sebab bengasa arab menyebut
istilah bening ini untuk gigi yang putih.ada pendapat lain,yang di ambilkan
dari kata al-habbab yaitu air
yang meluap setelah turun hujan yang lebat .dari sini dapat di artikan bahwa al-mahabbah adalah
luapan hati dan gejolaknya saat di rundung keinginan untuk bertemu dengan sang
kekasih.Ada pula yang mengartikan tenang dan teguh,seperti onta yang tenang dan
tidak mau bangun lagi setelah menderum.
jadi seakan-akan orang yang mencintai itu telah mantap
hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbetik untuk beralih
darinya.tapi ada yang justru mengartikan sebaliknya.yaitu gundah dan tidak
tetap.maka anting-anting di sebut dengan kata hiba,karena
ia tidak pernah diam dan tetap berada di telinga ,seorang penyaing berkata:
“ular tidak pernah diam
di tempat siap menerkam”
Ada pula yang berpendapat bahwa kata al-mahabbah berasal
dari al-habbu artinya inti sesuatu,biji tanaman atau pepohonan dan asal
muasalnya.tapi ada yang mengartikannya gelas besar untuk mencampur sesuatu agar
muat banyak.Hati orang yang mencintai tidak mempunyai tempat yang lapang
kecuali bagi orang yang di cintainya.
Ada yang mengartikan usungan bejana atau lainnya,yang
menjamin keamanannya.Cinta di artikan seperti ini karena orang yang mencintai
mau memikul beban yang berat demi orang yang di cintainya.seperti usungan yang
di bebani barang yang di letakkan di atasnya.
ada pula yang berpendapat ,kata ini berasal dari buah
hati.Cinta di namakan seperti ini karena cinta itu bisa sampai ke buah
hatinya.hal ini serupa dengan perkataan manusia,”menunggungi jika punggung
beradu punggung,mengepalai jika kepala beradu kepala,membatin jika batin beradu
batin”tetapi perbuatan ini terjadi jika kedua belah pihak saling
aktif.Sedangkan dalam cinta,pengaruhnya saja yang sampai kepada orang yang di
cintai.
seorang penyair mengatakan:
“kini engkau sudah datang
dan jangan engkau ragukan
diriku sebagai orang yang layak di cintai
dan memiliki kehormatan diri”
kata al-mahabbah (orang yang di
cintai) berasal dari kata kerja af’ala sedangkan habib lebih banyak di gunakan
dengan pengertian al-mahabah (yang
di cintai).seorang penyair mengatakan:
“kuhampiri malam hari
agar menjadi kekasih hati.
tiada hutang yang ada
justru aku mencarinya”
namun kadangkala mereka juga menggunakan kata itu dengan
pengertian al-muhibb(orang
yang mencinta).
jika kata habib bisa di artikan orang yang di cintai dan bisa di artikan
orang yang mencintai.sedangkan kata
al-hibbu dengan
mengkasrahkan huruf ha’ juga sama artinya dengan al-hubbu.
banyak pendapat tentang batasan makna al-mahabah ada
yang berpendapat artinya adalah kecenderungan secara terus menerus dengan di
sertai hati yang meluap-luap.Ada yang berpendapat,artinya mendahulukan
kepentingan orang yang di cintai ketimbang hal-hal lain di sekitarnya.ada yang
berpendapat,artinya menuruti keinginan orang yang di cintai,baik tatkala
kekasih ada di sampingnya atau tidak ada di sampingnya.ada yang
berpendapat,artinya menyatukan keinginan orang yang mencintai dan di cintai
.ada yang berpendapat artinya mendahulukan keinginan orang yang di cintai .ada
yang berpendapat artinya pengabdian.
ada yang berpendapat,artinya menyedikitkan yang banyak dan
memperbanyak yang sedikit demi orang yang di cintai.ada yang berpendapat
,artinya hati yang mencintai tak terbendung untuk tidak mengingat orang yang di
cintai.ada yang berpendapat ,artinya yang hakiki ialah menyerahkan apapun yang
ada pada dirimu kepada orang yang di cintai,sehingga tak ada lagi yang
menyisa.ada yang berpendapat artinya engkau harus menyingkirkan apa pun yang
ada di dalam hatinya kecuali orang yang di cintai.ada yang berpendapat ,artinya
kecemburuan terhadap orang yang di cintai,seandainya kehormatannya ada yang
berkurang.
ada yang berpendapat ,artinya bara yang membakar hati
karena keinginan orang yang di cintai .ada pula yang berpendapat,artinya
mengingat sang kekasih sebanyak napas yang berhembus,sebagaimana yang di
katakan penyair:
“dia ingin engkau lalai
namun ingatan tetap terpatri”
ada yang berependapat artinya hati yang buta untuk melihat
selain orang yang di cintai.tuli untuk mendengar selainnya, seperti yang di
katakan dalam syair:
“khubbu lisai’in yu’mi wa yusim”
kecintaan kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli (HR
.Ahmad)
ada pula yang berpendapat , artinya kecendrungan secara
total pada orang yang dicintai,kemudian engkau mengikutinya secara sembunyi
atau terang-terangan.ada yang berependapat,artinya usahamu untuk membuat sang
kekasih ridha.ada yang berependapat artinya tenang tapi gundah,gundah tapi
tenang,hati menjadi gundah kecuali setelah berdekatan dengan sang kekasih,hati
menjadi gundah karena rindu kepadanya,dan menjadi tenang tatkala berdekatan
dengannya.inilah makna perkataan mereka al-mahabbah adalah gerakan hati yang
tiada henti mengingat sang kekasih dan ketenangannya tatkala bersanding
dengannya.ada yang berpendapat,artinya berdampingan dengan orang yang di cintai
selama-lamanya,seperti yang di katakan dalam syair:
“aku merasa aneh terhadap diriku
karena aku mencintai mereka
kutanya setiap orang berlalu
padahal mereka bersanding bersama
mataku mencari-cari selalu
padahal mereka tetap di tempatnya
hatimu di rundung rindu
padahal mereka ada di antara tulang iga”
ada yang berpendapat ,artinya orang yang di cintai harus
lebih dekat dengan orang yang mencintai ,ketimbang ruhnya sendiri,seperti yang
di katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku
engkau jauh dari penglihatan dan pandangan
engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu
dia lebih dekat denganku dari segala yang berdekatan”
ada pula yang berpendapat ,artinya keinginan agar yang di
cintai selalu hadir di sisi orang yang mencintai.seperti yang di katakan dalam
sebuah syair:
“Angan-angan tentang dirimu ada di mataku
ingatan tentang dirimu ada di mulutku
tempat kembalimu ada di mulutku
tapi kemanakah engkau hilang dariku?”
ada yang berpendapat ,artinya harus ada keseimbangan antara
jauh dan dekatnya orang yang di cintai dengan orang yang mencintai .sebagaimana
yang di katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di antara perut dan iga
sekalipun tempat tinggalnya berjauhan dariku
kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta
jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung”
ada yang berependapat,artinya keteguhan hati terhadap orang
yang di cintai dalam menghadapi canda dan menganggap kritikan serta celaan
sebagai angin lalu,sebagaimana yang di katakan dalam syair:
“keteguhanku berdiri tegar bersama dirimu
aku tiada peduli yang datang dahulu atau kemudian
engkau membuatku tak peduli dan memang aku begitu
terhadap orang yang menghinamu atau memuliakan
kucintai mereka seakan-akan engkau musuhku
berasamamu dan bersama mereka sama-sama ada kebahagiaan
ada kenikmatan karena celaan mereka karena mencintaimu
biarkan mencercaku mereka yang suka melancarkan cercaan”
“Uthlubul
hawa-ij bi’izzatil anfus, fainnal umuura bil maqoodir” Artinya: “Carilah
kebutuhan hidup dengan tetap menjaga kemulyaan jiwa. Sesungguhnya semua perkara
itu bergulir dengan taqdir Allah SWT.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar