Kamis, 25 Oktober 2012

Di balik kata Al-Mahabbah ( Cinta )


al mahabah merupan salah satu dari istilah istilah cinta dari 50 kategori yang tersebut dalam buku “taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindukarya Ibnu qayyim al jauziyah.


al mahabbah (kasih sayang) makna asalnya adalah bening dan bersih .sebab bengasa arab menyebut istilah bening ini untuk gigi yang putih.ada pendapat lain,yang di ambilkan dari kata al-habbab yaitu air yang meluap setelah turun hujan yang lebat .dari sini dapat di artikan bahwa al-mahabbah adalah luapan hati dan gejolaknya saat di rundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih.Ada pula yang mengartikan tenang dan teguh,seperti onta yang tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.
jadi seakan-akan orang yang mencintai itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbetik untuk beralih darinya.tapi ada yang justru mengartikan sebaliknya.yaitu gundah dan tidak tetap.maka anting-anting di sebut dengan kata hiba,karena ia tidak pernah diam dan tetap berada di telinga ,seorang penyaing berkata:
“ular tidak pernah diam
di tempat siap menerkam”
Ada pula yang berpendapat bahwa kata al-mahabbah berasal dari al-habbu artinya inti sesuatu,biji tanaman atau pepohonan dan asal muasalnya.tapi ada yang mengartikannya gelas besar untuk mencampur sesuatu agar muat banyak.Hati orang yang mencintai tidak mempunyai tempat yang lapang kecuali bagi orang yang di cintainya.
Ada yang mengartikan usungan bejana atau lainnya,yang menjamin keamanannya.Cinta di artikan seperti ini karena orang yang mencintai mau memikul beban yang berat demi orang yang di cintainya.seperti usungan yang di bebani barang yang di letakkan di atasnya.
ada pula yang berpendapat ,kata ini berasal dari buah hati.Cinta di namakan seperti ini karena cinta itu bisa sampai ke buah hatinya.hal ini serupa dengan perkataan manusia,”menunggungi jika punggung beradu punggung,mengepalai jika kepala beradu kepala,membatin jika batin beradu batin”tetapi perbuatan ini terjadi jika kedua belah pihak saling aktif.Sedangkan dalam cinta,pengaruhnya saja yang sampai kepada orang yang di cintai.
seorang penyair mengatakan:
“kini engkau sudah datang
dan jangan engkau ragukan
diriku sebagai orang yang layak di cintai
dan memiliki kehormatan diri”
kata al-mahabbah (orang yang di cintai) berasal dari kata kerja af’ala sedangkan habib lebih banyak di gunakan dengan pengertian al-mahabah (yang di cintai).seorang penyair mengatakan:
“kuhampiri malam hari
agar menjadi kekasih hati.
tiada hutang yang ada
justru aku mencarinya”
namun kadangkala mereka juga menggunakan kata itu dengan pengertian al-muhibb(orang yang mencinta).
jika kata habib bisa di artikan orang yang di cintai dan bisa di artikan orang yang mencintai.sedangkan kata al-hibbu dengan mengkasrahkan huruf ha’ juga sama artinya dengan al-hubbu.
banyak pendapat tentang batasan makna al-mahabah ada yang berpendapat artinya adalah kecenderungan secara terus menerus dengan di sertai hati yang meluap-luap.Ada yang berpendapat,artinya mendahulukan kepentingan orang yang di cintai ketimbang hal-hal lain di sekitarnya.ada yang berpendapat,artinya menuruti keinginan orang yang di cintai,baik tatkala kekasih ada di sampingnya atau tidak ada di sampingnya.ada yang berpendapat,artinya menyatukan keinginan orang yang mencintai dan di cintai .ada yang berpendapat artinya mendahulukan keinginan orang yang di cintai .ada yang berpendapat artinya pengabdian.
ada yang berpendapat,artinya menyedikitkan yang banyak dan memperbanyak yang sedikit demi orang yang di cintai.ada yang berpendapat ,artinya hati yang mencintai tak terbendung untuk tidak mengingat orang yang di cintai.ada yang berpendapat ,artinya yang hakiki ialah menyerahkan apapun yang ada pada dirimu kepada orang yang di cintai,sehingga tak ada lagi yang menyisa.ada yang berpendapat artinya engkau harus menyingkirkan apa pun yang ada di dalam hatinya kecuali orang yang di cintai.ada yang berpendapat ,artinya kecemburuan terhadap orang yang di cintai,seandainya kehormatannya ada yang berkurang.
ada yang berpendapat ,artinya bara yang membakar hati karena keinginan orang yang di cintai .ada pula yang berpendapat,artinya mengingat sang kekasih sebanyak napas yang berhembus,sebagaimana yang di katakan penyair:
“dia ingin engkau lalai
namun ingatan tetap terpatri”
ada yang berependapat artinya hati yang buta untuk melihat selain orang yang di cintai.tuli untuk mendengar selainnya, seperti yang di katakan dalam syair:
“khubbu lisai’in yu’mi wa yusim”
kecintaan kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli (HR .Ahmad)

ada pula yang berpendapat , artinya kecendrungan secara total pada orang yang dicintai,kemudian engkau mengikutinya secara sembunyi atau terang-terangan.ada yang berependapat,artinya usahamu untuk membuat sang kekasih ridha.ada yang berependapat artinya tenang tapi gundah,gundah tapi tenang,hati menjadi gundah kecuali setelah berdekatan dengan sang kekasih,hati menjadi gundah karena rindu kepadanya,dan menjadi tenang tatkala berdekatan dengannya.inilah makna perkataan mereka al-mahabbah adalah gerakan hati yang tiada henti mengingat sang kekasih dan ketenangannya tatkala bersanding dengannya.ada yang berpendapat,artinya berdampingan dengan orang yang di cintai selama-lamanya,seperti yang di katakan dalam syair:
“aku merasa aneh terhadap diriku
karena aku mencintai mereka
kutanya setiap orang berlalu
padahal mereka bersanding bersama
mataku mencari-cari selalu
padahal mereka tetap di tempatnya
hatimu di rundung rindu
padahal mereka ada di antara tulang iga”
ada yang berpendapat ,artinya orang yang di cintai harus lebih dekat dengan orang yang mencintai ,ketimbang ruhnya sendiri,seperti yang di katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku
engkau jauh dari penglihatan dan pandangan
engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu
dia lebih dekat denganku dari segala yang berdekatan”
ada pula yang berpendapat ,artinya keinginan agar yang di cintai selalu hadir di sisi orang yang mencintai.seperti yang di katakan dalam sebuah syair:
“Angan-angan tentang dirimu ada di mataku
ingatan tentang dirimu ada di mulutku
tempat kembalimu ada di mulutku
tapi kemanakah engkau hilang dariku?”
ada yang berpendapat ,artinya harus ada keseimbangan antara jauh dan dekatnya orang yang di cintai dengan orang yang mencintai .sebagaimana yang di katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di antara perut dan iga
sekalipun tempat tinggalnya berjauhan dariku
kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta
jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung”
ada yang berependapat,artinya keteguhan hati terhadap orang yang di cintai dalam menghadapi canda dan menganggap kritikan serta celaan sebagai angin lalu,sebagaimana yang di katakan dalam syair:
“keteguhanku berdiri tegar bersama dirimu
aku tiada peduli yang datang dahulu atau kemudian
engkau membuatku tak peduli dan memang aku begitu
terhadap orang yang menghinamu atau memuliakan
kucintai mereka seakan-akan engkau musuhku
berasamamu dan bersama mereka sama-sama ada kebahagiaan
ada kenikmatan karena celaan mereka karena mencintaimu
biarkan mencercaku mereka yang suka melancarkan cercaan”

“Uthlubul hawa-ij bi’izzatil anfus, fainnal umuura bil maqoodir” Artinya: “Carilah kebutuhan hidup dengan tetap menjaga kemulyaan jiwa. Sesungguhnya semua perkara itu bergulir dengan taqdir Allah SWT.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar